Gebrakan Merger Indosat-Tri
September 19, 2021Jakarta semrawut
Aksi korporasi pemain telekomunikasi Indonesia menjadi hangat perbincangan, usai Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (H3I/Tri) sepakat buat melakukan merger. Penggabungan besar entitas ini diklaim terbesar di Asia.
Pemegang saham kedua perusahaan, Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited mengumumkan menggabungkan anak perusahaan mereka di Indonesia, yang mana koalisi Indosat dan Tri transaksinya mencapai USD 6 miliar atau setara dengan Rp 85 triliun.
Bagaimana perjalanan penjajakan datang kedua belah pihak had menyatakan untuk melakukan merger?
Awal Pendekatan
Semula pendekatan tersebut bermula pada Desember 2020, Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara eksklusif buat potensi menggabungkan bisnis telekomunikasi antara Indosat dan Tri.
Saat itu, Ooredoo menggenggam sekitar 65% saham Indosat. Sementara, di Indonesia Hutchison memiliki Tri yang dikelola PT Hutchison 3 Indonesia. Kesepakatan ini akan melibatkan penawaran tunai dan saham.
Rencananya periode ekskulsivitas MoU ini berlaku hingga 30 April 2021. Namun nyatanya, sampai tertunda kali datang resmi ‘kawin’ per Kamis (16/9).
Mengesahkan Merger dan Lahir Indosat Ooredoo Hutchison
Usai menyatakan kata sepakat merger Indosat dan Tri, lahir nama baru bertanda Indosat Ooredoo Hutchison. Tetapi nama tersebut belum dipakai sampai proses berakhir datang akhir tahun 2021.
“Indosat Ooredoo Hutchison akan berada pada status yang dapat mempercepat cepat pembangunan dan perkembangan jaringan untuk mendukung agenda digital pemerintah Indonesia, serta memberikan manfaat bagi para pelanggan dan masyarakat Indonesia di dalam umumnya, ” kata Canning Fok, Group Co-Managing Director of CK Hutchison Holdings.
![]() |